Kisah Sukses Abdul Latief: Dari Anak Minang ke Raja Retail
Kalau Anda mengira sukses itu hanya milik mereka yang punya warisan besar, coba simak kisah Abdul Latief. Lahir di Banda Aceh dari keluarga sederhana, ayahnya wafat saat ia baru berusia empat tahun. Tapi dari sanalah, tekad Abdul Latief ditempa. Dengan modal semangat, pendidikan, dan mental baja, ia berhasil membangun imperium bisnis retail yang mengangkat ribuan UMKM di Indonesia.
Awal Perjuangan dan Akar Jiwa Dagang
Abdul Latief tumbuh di tengah pergolakan zaman kemerdekaan. Cita-citanya sempat ingin jadi politikus, tapi sang ibu mengarahkan pada jalan dagang. Ia dibesarkan dengan semangat mandiri dan kepedulian sosial. Setelah pindah ke Jakarta, ia menempuh pendidikan tinggi hingga meraih gelar cumlaude dari APP dan sarjana ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana.
Dari Sarinah ke Jepang, Lalu Buka Usaha Sendiri
Setelah bekerja di Pasar Sarinah, Abdul Latief dikirim ke Jepang untuk belajar manajemen retail. Sepulangnya, ia tidak hanya membawa ilmu, tapi juga semangat baru. Ia berani ambil risiko, meninggalkan pekerjaan nyaman, dan memulai usaha kecil sebagai eksportir kerajinan. Dengan strategi jitu dan keberanian, ia mendirikan PT Latief Marda Corporation dan Pasaraya Sarinah Jaya.
Membangun Pasaraya: Bukan Sekadar Supermarket
Pasaraya bukan cuma tempat belanja. Di balik desain yang mewah dan produk-produk trendi, ada ribuan pengusaha kecil yang ditopang. Saat gedung Pasaraya terbakar, Abdul Latief tidak memecat karyawannya. Ia malah sekolahkan mereka. Ia tahu, SDM yang hebat adalah fondasi usaha jangka panjang. Mental ini yang bikin bisnisnya terus hidup dan relevan.
HIPMI dan Komitmen untuk Pengusaha Kecil
Tahun 1972, ia mendirikan HIPMI. Visi besarnya: memandirikan anak muda Indonesia jadi pengusaha. Ia bukan cuma wacana, tapi benar-benar membuka pasar bagi produk UMKM lewat jaringan retail-nya. Banyak pengusaha kecil yang hidup karena produknya dipajang di rak Pasaraya. Abdul Latief tidak sekadar kaya, ia membuat orang lain ikut tumbuh.
Strategi Jitu di Dunia Retail
Daya beli rendah? Ia bukan keluhkan keadaan, tapi cari solusi. Abdul Latief merancang strategi dengan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui kewirausahaan. Ia juga terus memperbarui desain toko, produk, dan layanan agar tidak ketinggalan zaman. Filosofinya jelas: pasar swalayan harus selangkah lebih maju dari keinginan konsumen.
Bisnis Tak Hanya Retail
Dari retail, Abdul Latief melebarkan sayap ke tambak udang, benur, publishing, pendidikan, sampai asuransi. Tapi semua usahanya tetap berakar pada satu nilai: memberdayakan. Ia membangun sekolah politeknik, karena sadar pendidikan adalah investasi terbaik jangka panjang, baik untuk bisnis maupun bangsa.
Pelajaran Berharga dari Abdul Latief
- Visi besar tidak cukup tanpa aksi nyata.
- Jadilah pemimpin yang membesarkan orang lain, bukan hanya diri sendiri.
- Jangan takut gagal, asal punya rencana bangkit.
- Percaya bahwa usaha kecil bisa punya dampak besar.
Kesimpulan
Abdul Latief bukan cuma pengusaha sukses. Ia adalah simbol kegigihan, keberanian, dan kepedulian sosial dalam berbisnis. Dari jalan berliku penuh tantangan, ia membuktikan bahwa bisnis bisa jadi jalan ibadah jika orientasinya tidak hanya profit, tapi juga kebermanfaatan. Semoga kisah ini jadi penyemangat Anda untuk melangkah lebih berani hari ini.
Ayo Diskusi!
Sudah pernah dengar nama Abdul Latief sebelumnya? Apa pelajaran paling berkesan dari kisah hidupnya? Yuk, share pendapat Anda di kolom komentar atau bagikan artikel ini ke teman-teman yang butuh inspirasi!
1 Komentar
Pengalaman pahit dan menyedihkan sebagai kontraktor di pasaraya..saya masuk kedalam pasaraya sebagai kontraktor..Yang saya alami disini adalah masalah tagihan saya yang hampir 1,5th tidak kunjung keluar..total tagihan yang belum dibayar hampir 300jt an..setiap kali saya menagih hanya janji2 palsu yang saya dapatkan dari manajemen pasaraya jakarta..bukan hanya saya tpi bnyak kontraktor yang belum terbayar juga tagihannya..kepada Bpk Abdul Latief yang terhormat sekiranya bapak dapat memperhatikan para nasib kontraktor yang belum kunjung terbayar..trims...
BalasHapus