Kisah Sukses Mooryati Soedibyo
KETEKUNAN KERJA PENJUAL JAMU
Mooryati sangat bersemangat dalam memajukan usahanya. Sesuatu yang wajar. Bahkan sesungguhnya harus menjadi jati diri setiap pengusaha. Apalagi karena sifat bisnisnya sebuah produk, menjadi tidak relevan tuduhan menerima fasilitas. Sebab dalam hal ini, tingkat keberhasilan justru akan tergantung kepada penerimaan masyarakat pengguna produknya. Sekalipun menikmati fasilitas berlimpah, banyak produk sejenis juga bertebaran di masyarakat. Pandangan masyarakat menjadi batu ujian, kualitas produknya baik atau jelek, punya daya saing atau tidak.
Ada ungkapan klasik. Nabi tidak dikenal di kampungnya sendiri. Tahun lalu. Mooryati meraih penghargaan dari The Asian Institute of Management (AIM) di Manila. Philipina. Mooryati terpilih selaku seorang wanita pengusaha. Asia yang berhasil menerapkan prinsip manajemen modern (meski produknya tradisonal) dalam bisnis. Penghargaan ini membuktikan, sebagai wanita pengusaha, lewat penilaian para ahli manajemen Asia, Mooryati terbukti telah berada di jalur yang benar.”
Mooryati sekarang ini paling tidak tercatat sebagai direktur utama dari empat perusahaan raksasa. Bisnis utamanya, produsen jamu dan kosmetika tradional, tetap menjadi andalan. Alumni jurusan bahasa Inggris. Universitas Saraswati Solo dan pemilik ijazah tingkat V Aliance Francaise ini, pada kenyataannya juga memimpin perusahaan yang bergerak dalam bidang gedung perkantoran serta hotel berbintang. Malahan bulan lalu, di tengah kinerja berbagai bank merosot, Mooryati malahan menguasai sebuah bank papan atas. “Ah…tapi bank tersebut tidak saya beli sendirian. Saya tetap hanya dodol jamu, berjualan jamu saja,” katanya berkilah.
Roma memang tidak dibangun dalam sehari. Demikian pula kerajaan bisnis Mooryati tidak tercipta dalam sekejap. Segala macam sukses pada hari ini, bertolak belakang dengan suasana ketika pertengahan tahun 1973 Mooryati dengan modal Rp. 25.000,- merintis bisnis dengan meramu sendiri minuman beras kencur di garasi rumah, bersama dua orang pembantunya. “Saya sengaja membikin beras kencur, karena paling gampang. Bisa dikerjakan malam hari, paginya langsung saya bawa ke arisan atau ditawarkan dari rumah ke rumah…”.
Untuk menjamin mutu, bahan bakunya dibeli dari Solo, Jawa Tengah. Masa itu Mooryati harus pulang balik Jakarta-Solo sekali seminggu naik bis malam, karena modal terbatas. Dia juga harus membawa uang kontan, karena para penjual bahan (jamu) belum mengenalnya. “Semuanya saya jalani dengan ikhlas…”.
Ketekunannya berusaha bisa menjadi teladan. Tanpa menyerah, Mooryati secara cermat terus mengembangkan industrinya, terus memperluas pasar dan menapak ke atas. Dua tahun setelah produk beras kencurnya dimasyarakatkan, dengan pembantu berkembang menjadi sepuluh orang, produknya berjumlah enam macam. Tetapi baru setelah lima tahun berjalan, dengan karyawan sekitar 50 orang, produksinya mulai masuk ke salon-salon kecantikan.
Berkembangnya produksi penyebab munculnya konflik situasi. Para karyawannya harus bekerja sampai malam, mereka ikut tidur di rumah pribadinya yang sempit di Jalan Sawo. “Privacy keluarga mulai terganggu.” Di setiap tempat banyak tumpukan botol atau bahan mentah jamu berserakan, di segala sudut rumah ada orang bekerja. Maka saya segera putuskan, membikin pabrik di Ciracas. Diresmikan pada tanggal 8 April 1987 oleh Menteri Kesehatan Soewardjono Soeryaningrat..”
Berbareng dengan tumbuhnya kesadaran untuk kembali ke alam, jamu dan kosmetika tradisional buatan Mooryati mulai berkembang pesat. Produksinya tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat setempat, namun juga telah diterima luas sejak dari Jepang sampai negara-negara di Timur Tengah. Jamu tradisional tidak lagi sekedar hanya merupakan industri rumah tangga, melainkan sudah tumbuh menjadi industri sekaligus eksportir raksasa.
Lahir di Solo pada tanggal 5 Januari 1928, usianya yang sudah mulai senja sama sekali tidak pernah menyurutkan langkahnya. Mooryati masih selalu tangkas, setangkas tokoh wayang Srikandi idamannya. Apa resepnya meraih keberhasilan?
Matanya langsung bersinar. Cepat sekali jawaban Mooryati, “Singkat saja, tekun dan sabar. Kalau itu bisa dihayati, semua impian akhirnya pasti terwujudkan…”.
Baca Juga Artikel Terkait
Enterpreneurship
- Sejarah Awal Internet Entrepreneur Netpreneur Blog Indonesia
- Memiliki Modal Dasar Dalam Memulai Pengembangan Usaha
- Keuntungan dan Kerugian Menjalankan Usaha Rumah Tangga
- Keuntungan dan Kerugian Memiliki Usaha Sendiri
- Memiliki Modal Dasar Dalam Memulai Pengembangan Usaha
- Memulai dalam Pengembangan Usaha Kecil
- Jurus Tetap Miskin Dalam Hidup
- Seberapa Besar Karakter Entrepreneur Anda
- Perbedaan Entrepreneurship dan Usaha Kecil
- Sukses Berbisnis Tidak Diraih Dengan Instant
- e-Ganesha GeS Peluang Pasti Passive Income Tiap Minggu!!
- Mengungkap Kesuksesan Orang Jepang
- Mengungkap Rahasia Pengusaha Sukses
- Kisah Sukses Purdi E Chandra
- Kisah Sukses Oprah winfrey
- Kisah Sukses Sergey Brin & Larry Page (Google)
- Kisah Sukses Rudi Hartono
- Kisah Sukses Nancy Matthews Edison (1810-1871)
- Kisah Sukses Joanne Kathleen Rowling (Harry Potter)
- Kisah Sukses Farrah Gray - Young and Rich
- Kisah Sukses Mark Zuckerberg (Facebook)
- Kisah Sukses Andrie Wongso
- Kisah Sukses Walt Disney
- Kisah Sukses Sukamdani Sahid G
- Kisah Sukses Surya Paloh
Success Story
- Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke 68 Tahun
- Kisah Sukses Purdi E Chandra
- Kisah Sukses Oprah winfrey
- Kisah Sukses Sergey Brin & Larry Page (Google)
- Kisah Sukses Rudi Hartono
- Kisah Sukses Nancy Matthews Edison (1810-1871)
- Kisah Sukses Joanne Kathleen Rowling (Harry Potter)
- Kisah Sukses Farrah Gray - Young and Rich
- Kisah Sukses Mark Zuckerberg (Facebook)
- Kisah Sukses Andrie Wongso
- Kisah Sukses Walt Disney
- Kisah Sukses Sukamdani Sahid G
- Kisah Sukses Surya Paloh
- Kisah Sukses Steve Jobs
- Kisah Sukses Soichiro Honda
- Kisah Sukses Sam Walton
- Kisah Sukses Raymond Kroc
- Kisah Sukses Puspo Wardoyo
- Kisah Sukses Mochtar Riady
- Kisah Sukses Matsushita Konosuke
- Kisah Sukses Marius "C59" Widyarto
- Kisah Sukses Marimutu Sinivasan
- Kisah Sukses Liem Sioe Liong (Soedono Salim)
- Kisah Sukses Joseph ”Mr. Joger” Theodorus Wulianadi
Tags: Enterpreneurship, Success Story
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tinggalkan Komentar
2 Respones to "Kisah Sukses Mooryati Soedibyo"
mantap sukses selalu
4:09 PM
Orang sukses pasti dari ketekunan dan keyakinan
8:46 AM
Post a Comment