Dari Warung Kecil Hingga Kerajaan Hotel Mewah
Sukamdani Sahid G bukan sekadar pengusaha biasa. Ia adalah sosok di balik jaringan hotel Sahid yang menjamur di berbagai penjuru Indonesia. Artikel ini akan membahas perjalanan karier beliau dari masa kecil yang penuh keterbatasan hingga menjadi raja hotel dengan ribuan kamar.
Awal Mula: Dagang Sejak Kecil
Lahir di Solo pada 1928, masa kecil Sukamdani diwarnai perjuangan ekonomi. Dari membantu ibunya jualan sabun dan teh, hingga beternak ayam dan kambing untuk ditukar dengan kerbau, semuanya dijalani demi bisa bertahan hidup. Sikap gigih dan pantang menyerah sudah tertanam sejak dini.
Merantau ke Jakarta dengan Modal Nekat
Tahun 1952, Sukamdani hijrah ke Jakarta. Bermodal sepeda dan sebuah kopor, ia bekerja serabutan hingga akhirnya terjun ke dunia percetakan. Dari situ, lahirlah cikal bakal kerajaan bisnisnya. Bahkan tanah tempat ia menyewa rumah dulu, kini menjadi lokasi Hotel Sahid Jaya yang mewah.
Visi Besar Bangun Superblok dan Jaringan Hotel Nasional
Tak puas hanya dengan satu hotel, Sukamdani mengembangkan jaringan hingga lebih dari 14 hotel di seluruh Indonesia. Ia juga punya visi besar membangun superblok Sahid dengan apartemen, hotel bertingkat 50 lantai, dan ekspansi ke luar Jawa. Ambisinya jelas: Indonesia harus bisa mandiri di bidang manajemen perhotelan, tak selalu bergantung pada asing.
Pemimpin yang Mengangkat SDM Lokal
Salah satu nilai unik dari kepemimpinannya adalah kepercayaan pada sumber daya manusia lokal. Banyak manajer hotelnya berasal dari latar belakang sederhana, mulai dari doorman hingga jadi general manager. Ia percaya, pengalaman dan loyalitas adalah aset terbesar.
Kegigihan adalah Kunci
Kisah Sukamdani Sahid G membuktikan bahwa kerja keras, visi besar, dan keberanian mengambil risiko bisa membawa seseorang dari warung kecil ke puncak bisnis properti nasional. Ia bukan hanya raja hotel, tapi juga simbol dari tekad dan keberanian khas pengusaha Indonesia.
Ayo, Bagikan Semangat Ini!
Terinspirasi oleh perjalanan hidup Sukamdani? Jangan ragu untuk membagikan artikel ini ke teman atau keluarga yang sedang merintis usaha. Tinggalkan komentar Anda di bawah, siapa tahu kisah Anda selanjutnya yang akan diangkat!
0 Komentar