Header Ads Widget

Ebook GRATIS Bisnis Online dari Nol - Banner Post Ads Uka Fahrurosid

Latest

6/recent/ticker-posts

Biografi KH Ahmad Rifa'i Arief, Pendiri Pondok Pesantren Daar el-Qolam

Mengulas perjalanan hidup K.H. Ahmad Rifa'i Arief, pendiri pesantren Daar el-Qolam dan tokoh pendidikan Islam modern asal Banten.

Potret seorang kiai di lingkungan pesantren dengan latar belakang masjid tradisional

Mengenal Sosok K.H. Ahmad Rifa'i Arief

Nama K.H. Ahmad Rifa'i Arief mungkin tak asing di telinga masyarakat Banten. Beliau bukan hanya pendiri Pondok Pesantren Daar el-Qolam, tapi juga dikenal sebagai sosok pembaharu pendidikan Islam modern yang telah melahirkan banyak lembaga pendidikan ternama seperti La Tansa dan La Tansa Mashiro.

 

Masa Kecil dan Keluarga

Rifa'i lahir dalam keluarga religius di Balaraja, Tangerang. Sejak kecil sudah terbiasa dengan nuansa keagamaan karena ayahnya adalah guru agama. Panggilan kesayangan "Lilip" melekat hingga dewasa, dan ia dikenal sebagai anak sulung yang disayangi sekaligus dihormati adik-adiknya.

 

Jejak Pendidikan: Dari Kampung ke Gontor

Perjalanan akademiknya dimulai dari Sekolah Rakyat, lalu berlanjut ke madrasah dan akhirnya ke Pondok Modern Gontor, Ponorogo. Di sana, beliau tidak hanya belajar, tapi juga dipercaya sebagai ketua PII Gontor dan sekretaris langsung K.H. Imam Zarkasyi. Jiwa kepemimpinannya sudah tampak sejak dini.

 

Menimba Ilmu Lebih Dalam

Setelah dua tahun mengabdi di Gontor, beliau memilih memperdalam ilmu ke pondok-pondok tradisional. Lalu, sempat melanjutkan pendidikan ke Akademi Bahasa Asing di Bandung meskipun tidak tercatat secara formal. Semua ini bagian dari persiapan membangun pesantren impian sang ayah.

 

Awal Berdirinya Daar el-Qolam

Dengan tekad kuat dan restu sang ayah, Rifa'i mendirikan pesantren pada tahun 1968. Berawal dari dapur tua milik neneknya yang disulap jadi ruang kelas, Daar el-Qolam berdiri untuk mengakomodasi lulusan Madrasah Ibtidaiyah agar bisa lanjut ke jenjang pendidikan menengah dengan sistem modern ala Gontor.

 

Perjuangan Tanpa Ijazah Formal

Meski lulusan Gontor tak diberi ijazah formal, Rifa'i berhasil masuk IAIN Serang berkat kemampuannya dalam bahasa Arab dan wawasan Islam. Bahkan adik-adiknya juga bisa kuliah hanya dengan ijazah buatan tangan Rifa’i, bukti pengakuan atas kapasitas akademik pesantren yang beliau bangun.

 

Warisan Pendidikan yang Tak Ternilai

Hingga akhir hayatnya pada 1997, Rifa’i telah menciptakan perubahan besar dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia. Tak hanya membangun pesantren, beliau mencetak generasi baru yang cakap spiritual, intelektual, dan sosial. Kini, Daar el-Qolam dan lembaga lain yang beliau dirikan terus berkembang.

 

Kesimpulan

K.H. Ahmad Rifa’i Arief bukan hanya pendiri pesantren, tapi juga simbol perjuangan, dedikasi, dan visi besar untuk umat. Dari kampung kecil di Banten, beliau membuktikan bahwa pendidikan adalah jalan perubahan. Warisannya terus hidup dalam ribuan santri dan lembaga yang ia bangun.

 

Yuk, Sebarkan Kisah Inspiratif Ini

Kalau Anda merasa kisah ini bermanfaat dan menginspirasi, jangan ragu buat bagikan ke teman-teman Anda. Bisa jadi, cerita ini menyemangati banyak orang untuk terus belajar dan berbuat baik. Tinggalkan juga komentar kalau Anda punya kenangan atau pengalaman tentang sosok Kiai Rifa’i, ya!

Semoga Bermanfaat!

Miliki ebook GRATIS yang akan bantu kamu cuan dari dunia digital.

Dapatkan di Sini!

Follow @ukafahrurosid

Posting Komentar

1 Komentar

Banner Ads 728x90