Sumber Daya Manusia untuk Usaha yang Baru Merintis
Di fase awal membangun usaha, founder dan co-founder jadi pemain utama. Tapi, jangan salah... membentuk tim SDM sejak awal juga jadi kunci krusial buat jangka panjang. Artikel ini bakal ngebahas cara membangun SDM yang pas, meski tim masih kecil dan baru merintis.
1. Founder dan Co-Founder Adalah Pondasi SDM Awal
Di titik ini, belum ada HRD. Belum ada struktur organisasi lengkap. Jadi siapa yang pegang kendali? Ya, Anda sendiri sebagai founder, plus co-founder. Kalian nggak cuma mikirin ide dan produk, tapi juga harus mikirin siapa yang akan jalan bareng di awal.
Tugasnya bisa macam-macam: mulai dari marketing, keuangan, hingga customer service. Maka dari itu, pembagian peran harus jelas. Siapa yang lebih kuat di strategi? Siapa yang cocok handle operasional? Di sinilah fondasi SDM dibentuk.
2. Rekrutmen Awal: Bukan Sekadar Cari Orang, Tapi Cari Visi yang Sama
Ketika butuh tambahan tenaga, jangan asal rekrut. Di fase rintisan, yang lebih penting bukan CV yang panjang, tapi kesamaan visi. Carilah orang yang tahan banting, punya growth mindset, dan siap belajar dari nol bareng.
Tips simpel: ajak ngobrol secara personal, cari tahu motivasinya, dan lihat apakah mereka benar-benar tertarik membangun, bukan cuma ikut-ikutan.
3. Budaya Kerja Dibentuk Sejak Hari Pertama
Budaya kerja bukan soal meja bean bag atau coffee machine. Tapi tentang cara komunikasi, nilai-nilai kerja, dan bagaimana tim menghadapi masalah. Founders adalah role model utama di fase ini. Kalau Anda kerja jujur dan konsisten, tim pun akan meniru itu.
Mau punya budaya kerja terbuka? Mulai dari cara kalian berdua, founder dan co-founder, memutuskan sesuatu. Transparan atau penuh ego?
4. Skill Internal vs. Outsourcing: Mana yang Perlu Dilakukan Duluan?
Budget terbatas bikin semua harus efisien. Beberapa skill bisa dikerjakan internal, misalnya konten, komunikasi pelanggan, atau desain ringan. Tapi kalau butuh yang teknikal dan butuh cepat (kayak pembuatan website), outsourcing bisa jadi solusi sementara.
Kuncinya adalah: fokus ke value yang benar-benar menunjang pertumbuhan awal.
5. Dokumentasi & Sistem: Mulai dari Hal Kecil
Meski tim masih kecil, biasakan punya dokumentasi kerja. Simpan SOP sederhana, alur kerja, dan hasil meeting. Ini penting biar tim bisa terus berkembang tanpa harus nanya hal yang sama berulang kali.
Gunakan tools gratis seperti Notion, Google Docs, atau Trello untuk bantu efisiensi kerja tanpa biaya tambahan.
SDM Hebat Dimulai dari Fondasi yang Solid
Mengelola SDM untuk usaha rintisan nggak harus ribet. Tapi tetap perlu strategis. Mulailah dari diri sendiri sebagai founder dan co-founder. Bangun budaya kerja yang sehat, rekrut orang dengan hati-hati, dan buat sistem kecil yang membantu.
Karena pada akhirnya, produk bisa berubah, strategi bisa adaptif... tapi tim yang solid akan jadi penggerak utama pertumbuhan.
Apa Selanjutnya?
Yuk bagikan artikel ini ke teman-teman anda yang lagi mulai usaha! Kalau anda punya pengalaman unik bangun tim di awal, share di kolom komentar ya. Siapa tahu bisa jadi insight baru buat pebisnis lain!
0 Komentar