3 Alasan Kenapa Sekolah Tidak Mengajarkan Cara Jadi Kaya
Pernah bertanya kenapa sekolah jarang bicara soal finansial?
Dari SD sampai kuliah, kita diajarkan cara menghitung luas bangun datar, hafalan rumus kimia, sampai analisa teks sastra. Tapi pernah nggak ada guru yang mengajarkan cara mengelola uang, membangun aset, atau bahkan bagaimana caranya jadi kaya?
Ironisnya, justru inilah yang paling dibutuhkan di dunia nyata. Kenapa begitu? Karena sekolah memang punya misi berbeda. Yuk kita bongkar 3 alasan kenapa sekolah tidak mengajarkan cara jadi kaya, dan apa yang bisa kamu lakukan untuk mengisi celah besar ini.
1. Fokus pada Kurikulum Standar
Sistem pendidikan dirancang untuk mencetak tenaga kerja yang “siap pakai”. Itu sebabnya, materi finansial dan bisnis dianggap tidak wajib, karena fokus utama sekolah adalah memenuhi standar kurikulum nasional.
Hasilnya, kita jago mengerjakan soal ujian, tapi sering bingung ketika harus mengambil keputusan finansial di dunia nyata. Sekolah melatih kita untuk disiplin, patuh aturan, dan siap bekerja dalam struktur, kualitas yang memang dibutuhkan karyawan, bukan pemilik bisnis.
- Kita dilatih untuk mencari pekerjaan, bukan menciptakan lapangan pekerjaan.
- Ilmu keuangan pribadi hampir tidak disentuh.
- Pemahaman soal investasi, aset, dan pengelolaan uang jarang masuk ke kelas.
2. Risiko dan Mental Kegagalan Tidak Pernah Diajarkan
Di sekolah, gagal = nilai jelek. Akibatnya, banyak orang takut mencoba hal baru karena khawatir “salah”. Padahal di dunia bisnis, kegagalan itu guru paling berharga.
“Sekolah menghukum kesalahan. Dunia nyata justru memberi hadiah pada mereka yang berani belajar dari kesalahan”.
Tidak ada pelajaran tentang bagaimana mengelola risiko, mengatur strategi setelah gagal, atau mengubah kerugian jadi pembelajaran. Itulah sebabnya banyak orang kesulitan saat pertama kali terjun ke dunia bisnis: mereka kaget, karena mentalnya tidak dilatih sejak awal.
3. Minim Praktik dan Pengalaman Nyata
Pendidikan formal cenderung didominasi teori. Padahal, untuk bisa kaya, praktik dan pengalaman lapangan jauh lebih penting. Sayangnya, kesempatan praktik langsung membangun aset atau bisnis sangat terbatas di sekolah.
Coba pikir: berapa kali kamu diajak untuk simulasi mengelola bisnis kecil, belajar berinvestasi, atau memahami alur cashflow? Hampir tidak ada, kan? Padahal pengalaman nyata itu yang membentuk skill dan mindset kaya.
Di era digital, praktik bisa dimulai dengan modal kecil: jualan online, bikin konten, atau membangun produk digital. Sayangnya, ini jarang disentuh di ruang kelas.
Kesimpulan
Jadi, ada 3 alasan utama kenapa sekolah tidak mengajarkan cara jadi kaya: fokus pada kurikulum standar, tidak melatih mental menghadapi risiko, dan minim praktik nyata. Semua ini bukan salah sekolah, tapi memang karena sistemnya punya tujuan berbeda.
Kabar baiknya, kamu tetap bisa belajar cara membangun mindset kaya, mengelola risiko, dan memulai bisnis sendiri di luar jalur formal. Apalagi sekarang, dengan akses internet, informasi terbuka lebar, mulai dari bisnis online, investasi, sampai strategi keuangan pribadi.
📘 Kalau kamu serius ingin mulai bisnis online dengan cara yang benar, unduh eBook gratis “Bisnis Online dari Nol”. Panduan ini berisi langkah-langkah praktis membangun bisnis online dari awal, khusus buat kamu yang nggak mau terus terjebak di pola lama.
Akses gratis di sini 👉 Unduh eBook Sekarang
0 Komentar